Hati-hati ya!

Apa itu tiga kehatian-hatian?
Hal itu adalah sesuatu yang harus kamu hindari dalam perjalanan hidupmu. Yuk simak apa saja :)


1. Cap-cap Negatif

            Pernahkah kamu merasa di cap negatif oleh orang lain atau bahkan orang tuamu? Jika pernah, bagaimana rasanya? Sungguh pahit bukan? Didalam setiap kelompok atau bahkan sekolah pasti mempunyai sebuah capnya sendiri misalna otak encer, otak kosong, si cantik, anak manis, anak pesta dan lain sebagainya. Namun apakah pengertian dari cap itu sendiri?
            Cap adalah bentuk buruk dari prasangka. Kalau kamu mencap seseorang, kamu belum apa-apa sudah menghakimi dulu, itu artinya mengambil kesimpulan tentang seseorang padahal belum kamu kenal (Covey, 135). Jadi hati-hatilah dengan prasangka tersebut, karena prasangka dapat membuat masalah yang besar.
            Namun jika kamu di cap negatif oleh seseorang, biarlah. Anggap saja cap tersebut merupakan angin yang berhembus dan tak mungkin kembali lagi kepada tempat yang sama. Karena cap negatif ini sangat berbahaya bagimu, mengapa bahaya? Karena jika kamu sendiri percaya kepada cap tersebut maka kamu akan seperti cap tersebut.
            Intinya cap tersebut merupakan paradigma yang dapat membuat cara pandang kamu dalam memandang dirimu sendiri. Jadi jika ada orang yang mengatakan bahwa kamu pemalas dan kamu sendiri percaya maka hal tersebut akan menjadi kenyataan. Jadi jika ada orang yang mengatakan bahwa kamu tidak akan sampai pada tujuanmu maka jika kamu percaya, kamu akan benar-benar tidak akan sampai pada tempat yang kamu tuju.
            Hati-hatilah pada cap-cap negatif ini karena jika kamu percaya pada cap tersebut maka kamu akan seperti apa yang dikatakan orang lain. Pokoknya ingatlah bahwa kamu bukanlah seperti capmu. Kamu adalah kamu yang dapat mewujudkan semua impianmu untuk menjadi nyata.

2. Gejala Habislah Sudah

            Ketika kamu melakukan sesuatu atau sedang mengerjakan sesuatu dan hal yang kamu harapkan tersebut gagal maka apa yang biasa kamu lakukan? Pasti pada awalnya kamu mengutuk dirimu sendiri dan membiarkan hal tersebut begitu saja, “aku bodoh! Masa bodoh apa yang akan terjadi sekarang”. Hal tersebut pasti pernah kamu katakan kan?
            Jika kamu tidak pernah mengatakan hal tersebut berarti kamu tidak terkena gejala “habislah sudah” namun jika kamu sering mengatakan hal tersebut ketika kamu berada dalam posisi yang menekan atau pun posisi kegagalan maka kamu mulai terkena gejala tersebut. Padahal pada titik tersebut kamu mulai merusak diri dan membiarkannya tampak dari luar.
            Sangat tidak dibenarkan sekali untuk memiliki sikap “habislah sudah” karena semua orang pernah mengalami kegagalan, kekecewaan, dan kekeliruan. Maka bila kamu menerapkan sikap tersebut maka kamu hanya akan melewatkan pelajaran dari kesalahan yang telah kamu perbuat sebelumnya.
            Untuk mengejar sebuah harapan, cita-cita, dan keinginan. Tidak hanya diperlukan rancangan yang bagus, dan otak yang cerdas, namun dibutuhkan juga mental yang tangguh. Yang dapat menerima sebuah kegagalan dan ridak jatuh ketika tekanan dari segala penjuru hadir. Jadilah manusia yang kuat dan tahan banting terhadap segala situasi. Teruskanlah selama apa yang kamu lakukan itu benar.

3. Dinding yang Keliru!

            Hal ini sangat penting sekali dalam perjalanan menuju tujuan akhir yang telah kamu rancang dan usahakan. Saya yakin, kamu mempunyai tujuan akhir yang begitu indah dan pada umumnya banyak diharapkan banyak orang. Sehingga kamu terus bekerja keras untuk mendapatkan apa yang kamu inginkan.
            Namun kita sering kali sibuk mendaki tangga sukses sehingga tidak pernah meluangkan waktu untuk melihat apakah tangga kita disandarkan pada dinding yang benar atau tidak. Tanapa tujuan akhir itu bermasalah namun punya tujuan akhir yang membawa kita ke arah yang salah bisa lebih bermasalah lagi (Covey, 136).
            Memang sangat bagus mempunyai sebuah tujuan akhir dan setiap orang juga harus mempunyai tujuan akhir agar hidupnya dapat lebih terarah dan tidak terombang ambing kesana kemari. Namun mempunyai tujuan akhir yang membawa kita ke arah yang salah ini akan berakibat dua kali lipat daripada tidak mempunyai tujuan akhir.
            Jadi berhati-hatilah dalam menyandarkan sebuah tangga suksesmu, jangan sampai tangga suksesmu bersandar di dinding yang keliru. Karena jika tangga suksesmu berada pada dinding yang keliru, hal itu dapat berakibat fatal bagi masa depanmu.
           

Comments