
Berbicara
soal asmara memang tidak akan ada habisnya, berbicara tentang asmara berarti
berbicara tentang perasaan. Perasaan adalah sesuatu yang paling sensitif, bila
salah menggunakannya maka akan berakibat fatal untuk kedepannya. Didalam dunia
kerja, kita akan bertemu dengan banyak
orang. Baik itu laki-laki atau pun perempuan, akan banyak sekali aneka macam
orang yang kita kenal.
Banyak
komunikasi yang akan terjalin dalam tempat kerja yaitu komunikasi antara atasan dan bawahan dan komunikasi
sesama karyawan. Melalui komunikasi inilah yang akan membuat sebuah rasa yang
berbeda muncul secara tiba-tiba dan tidak disangka-sangka.
Menurut
sebuah survei dalam buku Soft Skills tentang asmara di kantor oleh Career-Builder,
43% tenaga kerja Amerika Serikat mengakui berpacaran dengan rekan kerja.
sebanyak 34% diantara mereka yang berpasangan dengan sesama karyawan mengatakan
bahwa mereka akhirnya menikah dengan orang itu. Satu dari sepuluh responden
mengatakan bahwa mereka saat ini melirik seseorang di kantor untuk diajak
kencan dalam waktu dekat. Sejumlah 34% pekerja mengatakan harus menjalani
hubungan rahasia dengan rekan kerja mereka. Sejumlah 22% mengaku telah
berkencan dengan seorang rekan yang sudah menikah, dan 27% kencan dengan
seseorang yang posisinya lebih tinggi dari mereka di dalam perusahaan.
Menurut
survei diatas, ternyata banyak sekali orang-orang yang mempunyai hubungan
asmara ditempat kerja, baik dengan rekan kerja atau pun dengan atasan. Menurut
Anda, baguskah bila ada hubungan asmara di tempat kerja?
Kalau
menurut saya, memang wajar-wajar saja karena rasa cinta merupakan hal yang
alami dan tidak dapat dibendung. Namun orang tersebut harus dapat bersikap professional
ketika sedang bekerja. Selama tidak melanggar aturan, nilai dan norma dalam
kehidupan mungkin memang masih bisa dimaklumi. Tetapi jika sudah melanggar,
misalnya bermesraan dimuka umum misalnya di lift, email cinta yang tidak
senonoh. Hal itu harus ditindaklanjuti
dengan tegas karena dapat menciptakan antipati dan masalah moral bagi karyawan
lain yang melihat dan mengetahui pemandangan tersebut.
Tidak ada
salahnya menjalin hubungan asmara ditempat kerja, namun Anda juga harus
memperhatikan aturan perusahaan tempat dimana Anda bekerja. Apakah situasi
memungkinkan Anda untuk menjalin sebuah hubungan asmara atau tidak, karena ada
perusahaan yang melarang anak buahnya berpacaran.
Namun jika
situasi rasanya sudah aman, Anda harus mempertimbangkan hal-hal berikut ini
(Soft Skills, 117) :
·
Terapkan
kebijakan untuk tidak bermesraan atau memperlihatkan keintiman di tempat kerja.
Mengapa hal ini harus dipertimbangkan? Karena bagi seorang karyawan atau
pekerja sangat penting untuk menjaga kesopanan dan profesionalisme di tempat
kerja. Bayangkan saja bila Anda sedang mengerjakan tugas Anda, dan Anda melihat
dua orang sedang berpacaran. Bagaimana perasaan Anda? Oleh karena itu, banyak
pasangan yang memutuskan untuk tidak jalan bersama saat bekerja.
·
Sepakat
diawal tentang cara menangani konflik yang tidak terelekkan, baik di dalam
maupun diluar kantor. Dalam hubungan asmara, pasti akan ada konflik, baik
konflik yang kecil atau pun yang besar. Disinilah peran kesepakatan Anda
digunakan, karena dalam lingkungan kantor Anda harus bersikap fine fine saja,
seolah-olah Anda selalu bahagia setiap saat. Berundinglah dengan pasangan Anda,
ketika Anda dan pasangan menghadapi konflik, jangan sampai konflik tersebut
dibawa ketempat kerja yang menyebabkan kinerja Anda berdua menjadi kacau balau.
·
Pertimbangkan
“Bagaimana Jika”. Pertimbangkanlah segala kemungkinan yang akan terjadi dalam
hubungan asmara Anda kedepannya, karena apa yang diharapkan belum tentu bisa
terjadi. Misalnya bagaimana jika Anda dipromosikan sedangkan pasangan Anda
tidak? Bagaimana jika percintaan tidak berhasil? Pastikan Anda memiliki
strategi untuk mengatasi masalah-masalah yang akan datang.
Jadi,
sebelum Anda memutuskan untuk mempunyai hubungan Asmara di tempat kerja, Anda
harus mempertimbangkan segala kemungkinan yang ada dan harus bersiap diri sebelum
menjalin hubungan,
Sumber : Jangan Anggap Sepele Soft Skills karya Peggy Klaus
Comments