Jika kau lelah dengan “BELAJAR”, maka kau akan merasa pedih dengan “KEBODOHAN”!



Sering kali banyak diantara kita merasa lelah dengan belajar, merasa malas membaca buku, merasa bosan dengan rutinitas sekolah yang begitu-begitu saja. Belajarà UTS à UAS.
Lelah dengan semua tugas yang diberikan guru atau pun dosen dan malas untuk mengerjakannya sehingga memutuskan untuk menyalin pekerjaan teman saja.
Saya yakin banyak pelajar yang pernah melakukan hal itu, termasuk saya sendiri..hehe

Namun jika kita lelah dengan belajar dan memutuskan untuk berhenti mencari ilmu, maka pada suatu hari kita akan merasakan pedihnya kebodohan. Kita akan sangat tertinggal oleh orang lain, kita akan mudah ditipu oleh kemajuan zaman, kita akan sekedar hidup saja. Namun bila kita hanya sekedar hidup saja, kera di rimba juga hidup. Maukah Anda disamakan dengan kera? Tentu saja tidak kan? Hal yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya yaitu manusia mempunyai pikiran dan akal sehat, pikiran tersebut harus dikembangkan salah satunya dengan belajar dan menuntut ilmu.

Jika Anda lelah dengan belajar, ada kemungkinan gaya belajar Anda salah. Karena pada dasarnya gaya belajar setiap orang tidak akan sama. Dalam buku Quantum Learning seorang pelopor di bidang gaya belajar yaitu Rita Dunn, telah menemukan banyak variabel yang mempengaruhi cara belajar orang. Ini mencakup faktor-faktor fisik, emosional, sosiologis dan lingkungan. Sebagian orang misalnya, dapat belajar paling baik dengan cahaya terang, sedangkan yang lain dengan pencahayaan yang suram. Ada orang yang belajar paling baik secara berkelompok, sedang yang lain lagi memilih adanya figur otoriter seperti orang tua atau guru, yang lain lagi merasa bahwa bekerja sendirilah yang paling efektif bagi mereka.

Para peneliti telah menemukan gaya belajar orang pada umumnya yaitu : Visual, Auditorial, atau Kinestetik. Sangat diperlukan sekali untuk mengetahui gaya belajar diri Anda sendiri agar Anda tidak menemukan rasa bosan dan jemu ketika belajar.

Ciri-ciri orang visual :
·         Rapi dan teratur
·         Berbicara dengan cepat
·         Perencana yang baik
·         Teliti terhadap detail
·         Mementingkan penampilan
·         Pembaca cepat dan tekun

Ciri-ciri orang auditorial :
·         Berbicara kepada diri sendiri saat bekerja
·         Mudah terganggu oleh keributan
·         Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca
·         Senang membaca dengan keras dan mendengarkan

Ciri-ciri orang kinestetik :
·         Berbicara dengan perlahan
·         Menanggapi perhatian fisik
·         Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka
·         Berdiri dekat ketika berbicara dengan orang lain
·         Selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak

Setelah membaca ciri-ciri orang dengan berbagai gaya belajar, termasuk kepada yang manakah diri Anda?

Agar belajar menjadi lebih menyenangkan, jika Anda termasuk kepada orang yang visual. Perbanyaklah gambar-gambar menarik pada catatan Anda, pajanglah foto ketika Anda memenangkan sesuatu. Hal itu dapat membangkitkan semangat belajar orang-orang visual.
Untuk orang auditorial, cobalah untuk mencari suasana tempat belajar yang sepi. Misalnya dalam kamar, atau tempat khusus yang telah Anda sediakan. Bisa juga dengan merekam suara guru Anda ketika menerangkan, kemudian Anda dengarkan kembali dirumah.
Untuk orang yang kinestetik, cobalah belajar sambil berjalan atau membaca buku sambil berjalan bolak-balik. Karena pada dasarnya orang kinestetik ini tidak bisa diam maka Anda dapat menyesuaikan cara ketika Anda belajar.

Namun ketika di bangku sekolah, orang-orang visual, auditorial, dan kinestetik dituntut melakukan hal yang sama yaitu hanya duduk dan memperhatikan guru yang sedang menjelaskan. Nah, disini tidak ada toleransi untuk menerapkan cara belajar yang saya sarankan diatas. Bila gurunya menerangkan dengan cara kuno yaitu dengan menulis di papan tulis dan siswa harus duduk diam dan memperhatikan pembelajaran selama 2 jam pelajaran maka saya sarankan untuk semaksimal mungkin fokus pada hal yang dibahas. Bila tidak bisa, Anda dapat mengulang pembahasan tersebut dirumah dengan cara belajar yang saya anjurkan diatas.


Bagaimanapun caranya, jangan pernah lelah untuk terus belajar dan belajar. Karena rasa lelah kita akan diganti menjadi rasa bahagia dikemudian hari.

Ingat, yang saya bahas ini merupakan salah satu faktor mengapa belajar terasa melelahkan, masih banyak faktor lainnya yang dapat membuat belajar terasa melelahkan.

Sumber : Quantum Learning, Bobbi de Porter & Mike Hernacki

Comments