Detik demi
detik, hari demi hari, tahun demi tahun telah kita lalui dengan segudang hal
yang hanya bisa dikenang. Namun pertanyaannya adalah “apakah hal yang telah
kita lakukan ini benar-benar mendukung atau memberi efek positif pada tujuan
akhir kita? Atau hanya sebatas mencari kesenangan semata?.” Atau bahkan
sebenarnya kita belum mempunyai tujuan akhir yang hakiki?
Inilah
kebiasaan kedua yang dibahas dalam buku The 7 Habits, yaitu Merujuk Pada Tujuan
Akhir.
Banyak
diantara kita sebenarnya belum tahu apa tujuan akhir mereka.
“Bisa tolong
jelaskan, jalan mana ya yang harus kuambil dari sini?”
“Tergantung
kamu maunya kemana”, jawab sang kucing.
“Kemana juga
boleh”, kata Alice.
“Ya, kalau
begitu, jalan manapun boleh kamu ambil”, kata sang Kucing.
Dari ALICE’S
ADVENTURES IN WONDERLAND
Dari
percakapan diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan akhir itu ditentukan oleh diri
kita sendiri, seperti jawaban sang Kucing bahwa kita boleh ambil jalan manapun
juga. Namun dalam pemilihan jalan tersebut kita harus mengingat lagi, tujuan
akhir kita kemana. Apakah jalan yang kita ambil akan mengantarkan kita pada
tujuan akhir. Seperti halnya kita naik angkot, jika tujuan akhir kita ke
Sarijadi kita tidak mungkin naik angkot jurusan Ledeng-Margahayu. Disinilah
kita harus berhati-hati dan berpikir masak-masak, sebenarnya jalan mana yang
harus kita tempuh?
Seperti yang
dijelaskan dalam kebiasaan 1, yaitu bahwa kamulah pengemudi hidupmu sendiri,
bukan penumpang. Maka di kebiasaan 2 ini mengatakan bahwa karena kamu
pengemudinya, putuskanlah kamu mau kemana dan buatlah peta untuk sampai kesana.
Namun untuk
sampai “kesana” itu tidak mudah, banyak hal yang harus Anda pertimbangkan.
Alasan mengapa kita harus mempunyai tujuan akhir yaitu, pertama karena kita
berada di persimpangan jalan dan jalan yang kita pilih sekarang akan
mempengaruhi kita selamanya. Kita semua sedang berada di sebuah persimpangan,
akan banyak arah dan banyak jalan dengan tujuan yang berbeda-beda. Sekali kita
memilih suatu jalan, maka jalan tersebut akan mempengaruhi kita selamanya.
Kedua, bahwa kalau kita tidak memutuskan masa depan kita sendiri, orang lainlah
yang akan memutuskan masa depan kita. Sungguh miris bukan? Bila masa depan kita
ditentukan oleh orang lain? Bila jalan hidup kita dikemudikan oleh orang lain?
Pada
dasarnya setiap orang adalah pemimpin yaitu pemimpin bagi dirinya sendiri, maka
akan sangat buruk sekali bila tujuan akhir seseorang harus dikemudikan oleh
orang lain. Didalam persimpangan jalan kehidupan, akan sangat banyak arah anak
panah, misalnya bagaimana dengan teman-teman? Bagaimana dengan sex? Bagaimana
dengan sekolah? dsb.
Pilihlah
salah satu, seperti yang dikatakan oleh Jack Welch dalam buku The 7 Habits
yaitu, “kendalikanlah takdirmu sendiri, kalau tidak mau dikendalikan orang
lain.” Dalam kata-kata tersebut sudah sangat jelas bahwa sebagai manusia kita
harus mempunyai tujuan akhir.
Bagaimana
rasanya bila kita sedang dalam perjalanan tetapi kita tidak mempunyai tujuan
akhir? Apakah perjalanan tersebut akan terstruktur atau tidak? TIDAK! Justru
kita hanya akan terombang-ambing tak tentu arah dan pada akhirnya hanya akan
mengikuti orang lain yang bertemu dengan kita.
Jangan
sesekali berpikir bahwa jalan mana saja boleh diambil, karena hal terebut sama
saja dengan menjalani hidup tanpa tujuan. Ketika kita hidup dengan prinsip
jalan mana saja boleh maka kita tidak akan fokus pada satu titik yang akan kita
capai, karena kita akan berfokus pada banyak titik dan pada akhirnya tidak ada
satu pun titik yang dapat kita capai.
Pernyataan
Misi Pribadi akan membantu Anda dalam mencapai tujuan akhir Anda, pernyataan
misi pribadi adalah seperti kepercayaan pribadi/ moto pribadi yang menyatakan
seperti apa hidup kita. Jadi buatlah semua misimu, dan lakukanlah! Pernyataan
misi pribadi ini seperti pohon dengan akar-akar yang dalam. Stabil dan tak akan
kemana-mana tetapi juga hidup dan terus bertumbuh (The 7 Habits)
Mengapa
pernyataan misi pribadi dianalogikan seperti pohon dengan akar-akar yang dalam?
Karena kita butuh pohon dengan akar yang dalam untuk membantu kita selamat dari
segala badai kehidupan yang menimpa diri kita. Hidup tidak akan selalu mulus,
akan selalu ada godaan yang menghadang ketika kita berusaha meraih tujuan akhir
kita. Disinilah peran pernyataan pribadi diperlukan.
Selain itu,
kita juga harus dapat menemukan talenta kita. Ketika kita sudah menemukan
talenta kita, hal itu dapat membantu mengembangkan pernyataan misi pribadi
kita.
Setelah saya
menjelaskan tentang apa itu pernyataan misi pribadi, sekarang mulailah untuk
menyusun pernyataan misimu. Dalam buku the 7 Habits dijelaskan ada 4 metode
yaitu :
1.
Koleksi
kutipan
2.
Pencurahan
Otak
3.
Retret
4.
Kemalasan
Besar
Nah, ini dia
cara menyusun misi pribadi kita, yuk dicoba dalam hidup kita. Pasti akan
bermanfaat.
Namun ada 3
kehati-hatian yang harus kita hindari dalam menyusun pernyataan misi pribadi
yaitu :
1.
Cap-cap
negatif
2.
Gejala
“Habislah Sudah”
3.
Dinding
yang keliru
Hal ini
perlu diwaspadai karena sebagai manusia kita mempunyai keterbatasan dan bila
kita terserang oleh hal-hal diatas maka tujuan akhir kita tidak akan baik.
Didalam buku
The 7 Habits juga dijelaskan lima kunci dalam menetapkan sasaran yaitu,
1.
Hitunglah
biayanya
Ketika kita mengidam-idamkan sebuah barang yang bagus maka biaya yang
kita keluarkan akan mahal. Berbeda dengan barang yang biasa saja maka harganya
akan relatif murah. Begitu pula dengan sasaran hidup, jika sasaran hidup kita
merupakan sasaran yang berkualitas tinggi maka usaha yang dilakukan harus sebanding
dengan nilai dari sasaran tersebut.
2.
Tuliskanlah
Bila Anda mempunyai sasaran atau hal-hal yang ingin Anda capai maka
TULISKANLAH karena ada pepatah yang mengatakan bahwa ketika kita menulis kita
akan ingat! Jadi tuliskanlah apapun sasaran Anda agar dapat terus Anda ingat
dan pada akhirnya tercapai
3.
Laksanakan!
Kunci selanjutnya adalah melaksanakan, percuma saja bila Anda mempunyai
sasaran tetapi hanya dipikirkan dan dituliskan tetapi tidak dilaksanakan. Itu
tidak akan berpengaruh apa-apa. Bila Anda tidak melaksanakannya berarti Anda
tidak bersungguh-sungguh ingin mendapatkannya.
4.
Gunakan
Momentum yang Tepat
Ketika semuanya telah disusun dengan baik tetapi jika dilakukan pada saat
momentum yang tidak tepat maka sasaran tersebut tidak akan berhasil seperti apa
yang diharapkan.
5.
Ikatlah
dirimu dengan orang lain
Semakin banyak teman maka semakin Anda berpeluang untuk mencapai sasaran
tersebut, karena ketika kita banyak kenalan maka ketika kita butuh apa-apa akan
banyak orang yang membantu kita.
INGATLAH! Hidup
ini bukanlah suatu karir tapi misi. Misi adalah tujuan sedangkan karir adalah
profesi. Maka dari itu, tentukan tujuan akhir kita mulai dari sekarang!
Persiapkan masa depan kita dengan sebaik-baiknya.
Sumber : The 7
Habits of Highly Effective for Teens. Sean Covey
Comments