Postingan kali ini saya akan membahas salah satu pengalaman yang cukup berkesan bagi saya. Ya, merantau untuk bekerja. Namun tak sedikit juga yang merantau untuk sekolah atau kuliah.
Keputusan yang sangat sulit, baik untukku, juga untuk orangtuaku.Sebelum merasakan rasanya merantau, yang ada di pikiranku sesederhana "tinggal di kota lain dan sesekali pulang ke rumah". Namun nyatanya tidak bisa sesederhana itu.
Hal-hal yang harus dipersiapkan sebelum merantau (ketika kamu sudah mendapat izin orangtua tentunya ya!) adalah :
Hati
Seringkali rindu akan suasana rumah sangat berat. Ya, rindu memang berat bukan? tapi jangan biarkan rindumu menghentikan mimpi-mimpimu. Bukankah dirimu merantau untuk memperjuangkan masa depanmu? Tidak apa menangis karena rindu suasana rumah daripada harus menangis karena menyerah memperjuangkan masa depan.
Barang yang akan dibawa
Hal ini pun harus dipersiapkan dengan matang. Jangan sampai ada barang penting yang tertinggal atau pun membawa barang yang berlebihan). Bijaksanalah dalam membawa barang yang akan dibawa. Jika ada yang tertinggal barang penting, kamu harus membeli baru atau pulang lagi ke rumah (boros), jika kamu membawa barang berlebihan ditakutkan tempat tinggal baru akan penuh dengan barangmu. Namun disini opsional, tergantung apakah kamu akan tinggal dikosan atau mess. :)
Uang
Jelas kita harus membawa uang, namun yang perlu digaris bawahi adalah bijaksanalah dalam menggunakannya. Hidup jauh dari orangtua kadang tidak ada yang bisa mengendalikan kita. Jangan boros, namun jangan terlalu hemat juga.
Menurut pengalamanku, kadang kita bisa lebih mudah mengeluarkan uang ketika jauh dari orangtua, membeli barang-barang yang sebenarnya kurang penting karena tidak akan ada yang berkomentar. Jangan sampai sebelum gajian tapi uangmu sudah habis.
Kehidupan merantau tidak buruk walaupun harus menahan rindu. Jika kita melihatnya dari sisi lain, justru ini melatih kita untuk bisa hidup mandiri. Untuk tidak terus bergantung pada orangtua. Belajar untuk membuat jadwal kegiatan dan harus menepatinya.
Misalnya, kamu menjadwalkan harus mencuci baju dua hari sekali. Jika jadwalnya tidak kamu tepati, otomatis baju yang harus dicuci tambah banyak bukan? "ah ada laundry", tapi bukankah lebih baik uang untuk laundry dipakai untuk makan? atau hal lain yang lebih bermanfaat.
Jika sekali saja kita memanjakan diri kita, selanjutnya diri kita akan selalu manja.
Selain itu, kita akan belajar makna kebersamaan yang sebenarnya dan tidak akan meremehkannya lagi.
Kamu akan lebih merasa menyayangi orangtuamu karena kamu sudah merasakan rasanya hidup tanpa mereka.
Kamu akan lebih menghargai setiap panggilan mereka dibandingkan dulu, pasti kamu pernah merasa tidak terlalu senang (B aja) kan jika dipanggil mereka?
Bersambung....................
Comments